Jakarta, Gatra.com – Haul ke-13 Gus Dur akan digelar pada Sabtu (17/12). Haul mendiang pemilik nama KH. Abdurrahman Wahid tersebut bakal dihelat secara hybrid dari kediaman Gus Dur di Jl. Warung Sila, No.10 , Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pukul 19.30 WIB.
Ketua Panitia Acara Haul ke-13 Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman Wahid, dalam siaran pers, Jumat (16/12), menyampaikan, Haul Gus Dur tahun ini bertema “Gus Dur dan Pembaruan NU”.
“Tema yang diusung kali ini adalah ‘Gus Dur dan Pembaruan NU’. Hal ini karena terkait dengan peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang jatuh pada 16 Rajab Tahun Hijriyah depan,” kata Alissa Wahid.
Ia menjelaskan, sesuai tema tema yang dipilih, maka Haul Gus Dur nanti akan membicarakan tentang apa saja kiprah perjuangan Gus Dur selama beliau memimpin NU dari tahun 1984 hingga tahun 2000 serta sebelum dan sesudahnya.
“Itu yang akan kita refleksikan melalui Haul Gus Dur kali ini,” kata putri pertama mendiang Gus Dur tersebut.
Haul ke-13 Gus Dur malam besok rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh nasional, agama, lintas agama, dan tamu undangan lainnya. Alissa mengatakan, pihaknya mengundang tokoh-tokoh NU untuk memberikah tausiah tentang khidmah Gus Dur di NU.
Acara akan dibuka dengan pembacaan selawat dari Veve Zulfikar. Sepelas itu, pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Ustadz Miqdar Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi Al-Hasani.
Kemudian, dilanjutkan dengan tahlilan yang akan dipimpin Katib ‘Aam PBNU KH. Ahmad Said Asrori. Pembacaan tahlil ini diikuti via daring di enam titik pondok pesantren (Ponpes) yang menjadi lokasi Muktamar atau Munas Alim Ulama dan Konbes NU semasa Gus Dur memimpin PBNU.
Keenam lokasi tersebut, yakni Ponpes Sukorejo, Situbondo; Ponpes Krapyak, Yogyakarta; Ponpes Lirboyo, Kediri; Ponpes Darussalamah, Lampung Timur; Ponpes Bagu, Nusa Tenggara Barat (NTB); dan Ponpes Cipasung, Tasikmalaya.
Selanjutnya pidato Ketua Umum (Ketum) PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berjudul “Inspirasi Gus Dur bagi Jam’iyyah NU Menyongsong Abad Kedua” dan dilanjutkan tausiah dari KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) tentang inspirasi pelajaran keteladanan Gus Dur pada saat beliau berkhidmat di NU.
Meski membatasi tamu undangan secara offline karena kondisi Pandemi Covid-19 yang belum usai, kata Alissa Wahid yang juga mendapuk koordinator Nasional Jaringan GUSDURian tersebut, tak mengurangi makna dan kemeriahan acara.
Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, akan memeriahkan acara membawakan monolog, talkshow bersama Hj. Shinta Nuriyah Wahid tentang perjuangan Gus Dur saat menjadi Ketum PBNU, penampilan Abioso soal ‘keberagaman’, dan penampilan dari LESBUMI dan Tunas Muda.
Selain itu, hadirin dapat menyimak testimoni dari sejumlah tokoh masyarakat dan lintas agama mengenai sepak terjang Gus Dur. Selanjutnya, acara akan ditutup dengan doa yang akan dibacakan oleh KH Hussein Muhammad.
Alissa berharap, meski digelar secara terbatas, acara Haul ini bisa berlangsung khidmat. Masyarakat juga dapat mengikuti acara via kanal Youtube TV 9 dan TV NU.
“Harapan kami melalui Haul Gus Dur ini, kita akan mendapatkan, menggali, merefleksikan kembali perjuangan Gus Dur untuk NU,” katanya.
Menurutnya, dari refleksi tersebut dapat belajar prinsip-prinsip dasar perjuangan Gus Dur, gagasan besarnya, dan setelah itu NU masa kini dan ke depannya dapat semakin mengembangkan khidmat insklusif NU.